8 Jenis Pinjaman Modal Bagi Para Pelaku Usaha


KURAZONE ~ Berbisnis atau membuka sebuah usaha menjadi salah satu alternatif tambahan penghasilan bagi para karyawan ataupun pekerja kantoran. Dengan berbisnis, pendapatan bisa bertambah meski tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama. Namun untuk membuka sebuah bisnis diperlukan modal usaha yang cukup besar dan kerap menjadi permasalahan utama.

Pinjaman modal menjadi solusi tepat bagi mereka yang ingin menjalankan usaha tanpa harus terlalu lama menabung. Beragam jenis pinjaman usaha ini juga tersedia dalam berbagai pilihan. Dalam memilihnya, tentu saja Anda harus mempertimbangkan kesesuaiannya dengan kebutuhan bisnis dan kemampuan pembayaran. Oleh karenanya, perhatikan terlebih dulu berbagai jenis pinjaman di bawah ini. 

Berbagai Jenis Pinjaman Modal

Berikut ini beberapa jenis pinjaman untuk modal usaha yang perlu Anda ketahui.

1. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Program KUR ditujukan untuk membantu mengembangkan bisnis berskala mikro, kecil, hingga menengah atau UMKM. Karena menjadi program pemerintah, pinjaman bisa didapatkan dari bank-bank di Indonesia seperti Bank Nasional Indonesia, BTN, Bank Mandiri, serta Bank Bank Rakyat Indonesia. Untuk mengajukan jenis pinjaman ini diperlukan beberapa syarat, seperti agunan dan memiliki usaha. 

2. Koperasi

Koperasi juga bisa menjadi alternatif pinjaman modal bagi Anda yang terkendala dengan besarnya bunga bank. Namun untuk mendapatkan bunga yang lebih ringan, anda perlu mendaftarkan diri sebagai anggota koperasi simpan pinjam. 

3. Fintech Peer to Peer Lending

Peer to peer lending atau P2P adalah situs yang menjadi penengah dalam mempertemukan peminjam dan investor atau pemberi modal. P2P akan memberikan pinjaman sebagai modal dengan jumlah maksimal hingga 200 juta bagi para pebisnis. Namun sebelumnya, Anda perlu memilih P2P yang terpercaya dan sudah terdaftar dalam pengawasan OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. 

4. Modal Ventura

Sesuai namanya, modal ventura ini didapatkan dalri perusahaan ventura yang didasarkan pada kesepakatan kontrak antar kedua belah pihak. Bagi investor, meminjamkan modal ventura dinilai memberikan keuntungan yang cukup tinggi. Meski begitu, memberikan pinjaman ini juga memiliki resiko yang tinggi pula. 

5. Dompet elektronik

Dijaman yang serba canggih seperti saat ini pinjaman dana tidak hanya bisa didapatkan lewat pemerintah ataupun bank. Melainkan, perusahaan E-money non bank atau dompet elektronik juga memberikan tawaran pinjaman sebagai modal usaha. Sistem pinjaman yang dipakai adalah cicilan tanpa kartu kredit atau biasa disebut PayLater. Pinjaman dengan PayLater ini dapat digunakan oleh pelaku usaha dalam kebutuhan operasional bisnisnya. 

6. Kredit Tanpa Agunan (KTA)

Kredit Tanpa Agunan atau KTA sering menjadi alternatif pinjaman modal, bagi para pelaku usaha yang tidak memiliki jaminan aset. Karena pemberi jaminan modal tidak memberlakukan syarat agunan seperti sertifikat bangunan, BPKB kendaraan, dan sebagainya. KTA memiliki keunggulan dalam persentase bunga mulai dari 1% dan dengan besaran plafon maksimal hingga 300 juta. 

7. Kredit Multiguna

Kredit multiguna adalah salah satu jenis pinjaman dari produk bank yang memerlukan syarat jaminan aset. Dengan adanya jaminan aset ini, bank dapat menentukan berapa besar dana yang akan dikeluarkan. Bahkan besar pinjaman bisa mencapai angka 5 miliar dalam tenor 10 tahun. 

8. E-commerce

Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa e-commerce hanyalah sebuah sistem elektronik untuk jual beli. Padahal saat ini banyak perusahaan e-commerce yang mulai memberikan tawaran akan pinjaman dana sebagai modal usaha. Tentu saja modal ini hanya diberikan bagi para partner bisnis atau merchant dari platform e-commerce tersebut. Data yang diperlukan oleh pemberi pinjaman bisa didapatkan langsung dari data user yang sudah disimpan pada platform. 

Itulah tadi berbagai jenis pinjaman modal yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha dalam memajukan dan mengembangkan bisnisnya. Kehadiran pinjaman ini tentu akan sangat membantu kelancaran operasional perusahaan. Maka dari itu, pastikan Anda memilih jenis pinjaman yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Jangan lupa juga untuk menyesuaikannya dengan kemampuan pembayaran, sehingga tidak akan memberatkan Anda nantinya. 





Lebih baru Lebih lama